Penerapan Dasar-dasar Menulis
Menurutnya dasar kepenulisan itu diberi rumus 5W dan 1 H, yang meliputi:
• What (apa)
• Where (dimana)
• When (kapan)
• Who (siapa)
• Why (mengapa)
• How (bagaimana)
Dalam bahasa Indonesia, untuk memudahkan penghapalan ke 6 unsur ini maka dikenal singkatan ADIKSIMBA “Apa DImana Kapan SIapa Mengapa Bagaimana
What : Peristiwa apa yang sedang terjadi? Apa dampaknya? apakah peristiwa tersebut menimbulkan kerugian?
Who : memfasilitasi untuk memberikan informasi seputar orang-orang yang terlibat dalam cerita yang yang tulis.
When : Kapan kejadian dari peristiwa yang diceritakan
Where : Dimana kejadian/ peristiwa yang diceritakan
Why : Suatu peristiwa pasti terjadi bukan tanpa alasan.
How atau bagaimana : membantu pembaca memahami alur cerita
Jika telah terpenuhi ke 6 unsur tersebut maka tulisan kita akan mudah dipahami oleh pembaca.
Penggunaan kata depan di
• Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan.
• Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).
a. Contoh : ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi menulis), diingat (bisa diubah jadi mengingat)
b. Penulisan di dipisah jika:
• Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Berarti ia harus dipisah dari kata belakang.
• Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.
Contoh: di sini (tidak bisa diubah jadi menyini), di siang hari (tidak bisa diubah jadi menyiang hari), di dirimu (tidak bisa diubah jadi mendirimu).
Kesimpulan di sebagai imbuhan + kata kerja (maka penulisannya serangkai) selain itu terpisah.
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh:
• Alangkah indahnya pemandangan di Nusa Dua!
• Ayo belajar!
Ia juga menambahkan tentang bagaimana agar tulisan kita enak dibaca dan pesan dapat tersampaikan dengan baik, yaitu dengan cara :
- Banyak membaca karena dengan membaca selain menambah pengetahuan, kita juga akan menemukan ide untuk menulis dan meperkaya perbendaharaan kata kita.
- Terus berlatih menulis setiap hari, tidak perlu panjang 3 paragraf saja tapi perhatikan tanda baca, kata baku dan pemenggalan paragrafnya.
- Perhatikan paragraf pembuka , isi dan penutup. Buatlah opening yang menarik sehingga pembaca penasaran hingga tertarik untuk membaca tulisan kita begitu juga dengan closing.
- Perhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang dulu kita kenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kita bisa search di google, menggunakan kamus Bahasa Indonesia
5 Komentar
Siap semangat terus untuk menulis bu....keren resumenya..👍
BalasHapus💪💪
BalasHapusWah, Tulisan bu Laisa begitu bermakna, seperti judul tulisan nya👍👍
BalasHapusWaw ... lengkap, bagus, semangaatt ...
BalasHapusMakasi semua..
BalasHapus