Penerapan Dasar-dasar Menulis




Resume Pertemuan Ketiga
Tema : Dasar Penulisan            
Tanggal:9 April 2021               
Narasumber:Rita Wati, S.Kom
Gelombang:18




" Tulisan adalah coretan yang bermakna"


Keterampilan menulis merupakan salah satu alat dalam komunikasi antar manusia. Dengan menulis seseorang dapat mentransfer pengalaman serta pengetahuannya. Karena dengan menulis inilah akan diperoleh hasil karya yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, teknologi dan pewarisan nilai-nilai budaya. 

Seni dalam menulis perlu memperhatikan tentang dasar-dasar penulisan dan penerapannya. Hal ini sesuai dengan ulasan yang telah dikemukakan oleh narasumber ketiga dari pelatihan belajar menulis yaitu Ibu Rita Wati, S.Kom.

Menurutnya  dasar kepenulisan itu diberi  rumus 5W dan 1 H,  yang meliputi:

 • What (apa)

Where (dimana)

When (kapan)

Who (siapa)

Why (mengapa)

How (bagaimana)

 Dalam bahasa Indonesia, untuk memudahkan penghapalan ke 6 unsur ini maka dikenal singkatan ADIKSIMBA “Apa DImana Kapan SIapa Mengapa Bagaimana

What : Peristiwa apa yang sedang terjadi? Apa dampaknya? apakah peristiwa tersebut menimbulkan kerugian?

Who : memfasilitasi untuk memberikan informasi seputar orang-orang yang terlibat dalam cerita yang yang tulis.

When : Kapan kejadian dari peristiwa yang diceritakan

 Where : Dimana kejadian/ peristiwa yang diceritakan

 Why : Suatu peristiwa pasti terjadi bukan tanpa alasan.

How atau bagaimana : membantu pembaca memahami alur cerita

 Jika telah terpenuhi ke 6 unsur tersebut maka tulisan kita akan mudah dipahami oleh pembaca.


Penggunaan kata depan di

Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan.

Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai            tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).

 a. Contoh : ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi menulis),         diingat (bisa diubah jadi mengingat)

 b. Penulisan di dipisah jika:

Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Berarti ia harus dipisah dari kata                    belakang.

Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis         ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain                    sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.

Contoh: di sini (tidak bisa diubah jadi menyini), di siang hari (tidak bisa diubah jadi menyiang hari), di   dirimu (tidak bisa diubah jadi mendirimu).

Kesimpulan di sebagai imbuhan + kata kerja (maka penulisannya serangkai) selain itu terpisah.

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

 Contoh: 

Alangkah indahnya pemandangan di Nusa Dua!

Ayo belajar!


Ia juga menambahkan tentang bagaimana  agar tulisan kita enak dibaca dan pesan dapat tersampaikan dengan baik, yaitu dengan cara :

  • Banyak membaca karena dengan membaca selain  menambah pengetahuan, kita juga akan menemukan ide untuk menulis dan meperkaya perbendaharaan kata kita.
  • Terus berlatih menulis setiap hari, tidak perlu panjang 3 paragraf saja tapi perhatikan  tanda baca, kata baku dan pemenggalan paragrafnya.
  • Perhatikan paragraf pembuka , isi dan penutup. Buatlah opening yang menarik sehingga pembaca penasaran hingga tertarik untuk membaca tulisan kita begitu juga  dengan closing.
  • Perhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang dulu kita kenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kita bisa search di google, menggunakan kamus Bahasa Indonesia

Secara garis besar, penulis melalui tulisannya mengharapkan apa yang diungkapkan dapat menyampaikan pesan dan maksudnya kepada pembaca dengan baik. Maka dari itu sudah selayaknya penulis membuat atau menyajikan tulisan dengan bahasa yang mudah dipahami, jelas dan dengan penyusunan yang teratur atau sistematis.

Dengan kegiatan menulis kita dapat memperluas jangkauan komunikasi antara penulis dan pembaca yang tidak hanya untuk masa sekarang tetapi juga bisa untuk pembaca di masa yang akan datang. Yang artinya manfaat dari menulis tidak hanya dirasakan oleh satu generasi saja tapi juga dinikmati oleh generasi-generasi berikutnya.

Sebegitu menariknya munulis ya ...Jangan ketinggalan. Ayo menulis !!!

Posting Komentar

5 Komentar