Cara Membukukan Resume



Resume Pertemuan Keenam

Tema : Menulis Resume untuk Jadi Buku            
Tanggal:16 April 2021               
Narasumber: Aam Nurhasanah, S.Pd
Gelombang:18

Pada awalnya saya sangat tidak tahu bagaimana caranya membuat sebuah buku. Ketertarikan saya pada dunia menulis menjadikan saya lebih mencari tahu tentang berbagai informasi yang dapat memenuhi ketertarikan saya itu. Saya mengenal dunia menulis dari mengikuti ajang lomba guru ngelog bersama Om Jay. Dari situ saya mengikuti komunitasnya dan akhirnya saya bergabung di grup belajar menulis gelombang 18. Dengan mengikuti Belajar menulis bersama Om Jay mata saya jadi terbuka, ternyata siapa saja bisa menerbitkan buku asalkan mempunyai bahan untuk dijadikan buku, termasuk resume juga bisa dijadikan buku.

Nah, apakah yang dimaksud dengan resume? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) resume adalah rangkuman atau ringkasan. Namun resume yang kita buat hendaklah dengan menggunakan bahasa sendiri dan tidak mutlak menjiplak dari kata-kata narasumber.

Adapun teknik dalam membuat resume jadi buku, bu Aam membaginya dalam 7 teknik, yakni:
  1. Mengumpulkan resume dalam file word.  Jadi setelah kita membuat resume hendaknya disimpan dalam satu folder
  2. Menentukan tema. Saat file kita sudah terkumpul sebanyak 20 pertemuan, pilahlah berdasarkan tema sejenis. 

    Misalnya kita lihat materi dari narasumber.

    Ada narasumber yang membahas teknik penulisan, satukan filenya dan beri bab teknik penulisan. 

    Jika ada narasumber yang membahas tentang penerbit indie, penerbit mayor, satukan naskah menjadi bab penerbitan. 

    Jika ada narsum membahas tentang motivasi, tuliskan bab motivasi. 

    Jadilah 3 bab yang tersusun dalam satu buku
  3. Buat TOC (Table of Content/daftar isi
  4. Kembangkan TOC
  5. Review, revisi, dan edit naskah. Saat kita menulis naskah, tulislah dahulu sebebas-bebasnya. Jangan sekali-kali mengedit saat sedang menulis. Karena itu bisa menghambat ide kita saat menulis. Tuliskan saja semua ide berserak. Jika selesai, barulah kita edit ejaan dan tanda baca sesuai kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Usahakan hindari typo (salah ketik) dan hindari singkatan. Jika Awal kata, nama orang, nama tempat, nama hari, nama bulan, harus ditulis huruf kafital. Masih banyak ejaan lain yang berhubungan dengan EYD
  6. Membuat sinopsis. Jika kita telah selesai mmbuat naskah maka buatlah sinopsisnya. Sinopsis adalah gambaran dari isi buku yang telah kita buat. Biasanya terletak  di cover belakang buku.
  7. Kirim ke penerbit. Kuncinya kalau kita mau buku kita diterbitkan adalah dengan memberanikan diri untuk mengajukannya terlebih dahulu, urusan salah ataupun tulisan jelek itu belakangan. Biasanya ada tim editor yang disediakan oleh penerbit, namun ada juga yang tidak, sehingga kita bisa mencari rekan untuk mengedit naskah kita. 
Perlu diketahui bahwa penerbit itu ada yang gratis ( Mayor) dan ada yang berbayar (indepenen), kita hanya perlu menyesuaikannya dengan persyaratan yang diajukan oleh penerbit tersebut. Penerbit mayor   persyaratannya lebih sulit dibandingkan penerbit  independen, tinggal kita pilih mau yang mana.

Nah tunggu apalagi, ayo torehkan sejarah dalam buku karanganmu



by Laisa
            

Posting Komentar

2 Komentar