Mekanisme Menulis Buku dari Karya Ilmiah





 Resume Pertemuan Keempat

Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah            
Tanggal:12 April 2021               
Narasumber: Noralia Purwa Yunita, M.Pd
Gelombang:18


" Sesungguhnya makhluk yang pertama kali diciptakan Allah adalah pena. Lalu allah berkata, "Tulislah". Maka dia bertanya kepada Allah, "Apa yang harus saya tulis, Ya Tuhan?" Allah menjawab, "Tulislah semua apa yang telah Aku takdirkan dan apa yang ada sampai akhir zaman" (H.R. Ahmad)


" Semua penulis akan mati, hanya karyanya yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti" (Ali bin abi Thalib, RA)


Menulis itu istimewa, karena tulisan bisa diabadikan di hati pembaca. Kita tidak akan pernah tau isi seluruh Alqur'an tanpa ada yang menuliskannya. Ilmu pengetahuan akan sirna tanpa ada yang menuliskannya. Nah beruntunglah kita karena  ada penulis yang telah mentransfer ilmu nya lewat tulisan. Kebermanfaatan tulisan bisa kita lihat dari apa yang diperoleh, seperti meningkatnya kapasitas keilmuan, meningkatnya kualitas diri, terhindar dari kepikunan, meningkatnya jaringan sosial, berbagi kebaikan, media untuk kenaikan pangkat dan memperoleh royalti atau keuntungan finansial.


Pada pertemuan keempat dalam belajar menulis gelombang 18 bersama ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd beliau juga sudah memaparkan  tentang manfaat menulis berupa karya ilmiah. Beliau mengatakan bahwa agar karya ilmiah  lebih bermanfaat caranya adalah dengan mengubahnya menjadi sebuah buku. Apa saja manfaatnya? yakni sebagai berikut:

1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam

2. Buku dapat diperjualbelikan,,jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh

3. Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah        poin angka kredit

4. Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama        bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan                keuntungan tersendiri

5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU


 Lalu, bagaimana caranya MENGUBAH KARYA ILMIAH VERSI BUKU? Ibu Noralia menjelaskan :

 1. Kita ubah JUDUL

Judul karya ilmiah VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan     materi, subjek, tempat penelitian. 

    Sebagai contoh 

    JUDUL TESIS 

Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan     keterampilan generik sains siswa kelas X SMA 

Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU menjadi " Kiat menulis modul berbasis riset "


Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul,,jadi ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.


Tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya.


 2. Ubah DAFTAR ISI 

biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa :

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah,                definisi operasional, rumusan masalah

BAB 2 landasan teori

Bab 3  metode penelitian berisi rumus2 statistika

Bab 4  hasil dan pembahasan

Bab 5  penutup

Berisi kesimpulan dan saran.

Nah, ubah total daftar isi tersebut. 


 Bagaimana cara mengubahnya ?

 DAFTAR ISI KARYA ILMIAH VERSI BUKU 


ikuti pedoman 2W+1H


Bab 1 ( Why )

Jelaskan mengenai pentingnya, alasan penggunaan media,metode, Strategi, atau model yang menjadi fokus.penelitian. dapat ditambahkan pula masalah- masalah mengapa harus menggunakan media, metode, strategi atau model tersebut. 

Jelaskan pula manfaat dari yang menjadi objek penelitian

HAPUS RUMUSAN MASALAH, DEFINISI OPERASIONAL DAN TUJUAN PENELITIAN pada BAB I

 Bab 2( APA ) 

Di bab 2 Merupakan penjabaran teori2 dari landasan teori yang ada di bab 2 karya ilmiah. 


Sebagai contoh, biasanya di bab 2 VERSI KARYA ILMIAH, ada penjelasan tentang media, jenis media, manfaat media, penjelasan media tertentu, karakteristik suatu media tertentu, hasil belajar, dll. Nah, teori2 ini dapat dijadikan beberapa bab dalam sebuah KARYA ILMIAH VERSI BUKU. 


Misal : bab 2 hanya menjelaskan apa itu media. Isinya tentang pengertian, jenis, manfaat dan karakteristik suatu.medua tertentu


Bab 3 menjelaskan belajar dan pembelajaran. Isinya tentang hasil belajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dll


Bab 3 apa itu pembelajaran matematika. Isinya menjelaskan tentang belajar matematika, kesulitan dalam belajar matematika, paradigma bel…

Selanjutnya adalah ( How ). Ini dapat dituliskan di bab berikutnya setelah penjabaran dari beberapa teori.


Isinya menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, dan bagaimana penerapannya.

HILANGKAN SEMUA rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah

 3. Ubah sedikit ISI karya ilmiah

A. Dalam mengubah karya ilmiah  menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, karya ilmiah yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya  berdasarkan sumber yang relevan. Misalkan  judul implementasi Media  stereofoam  pembelajaran  Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas, maka yang harus dikembangkan adalah  tentang Media (Pengertian, manfaat, jenis),  Pembelajaran (materi tentang  belajar mengajar),  Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).


B.Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah


C. Boleh …

Biasanya bapak ibu akan menemui kesulitan ketika mengubah BAB 4 VERSI KARYA   ILMIAH MENJADI BUKU. Caranya bagaimana?


Kembali lagi, ikuti HANYA PEDOMAN HOW. 


Jadi cukup ambil isi di bab 4 itu tentang bagaimana pembuatan yang menjadi objek penelitian, ceritakan bagaimana ketika diaplikasikan dalam sebuah pembelajaran, kira2 menemui kendala apa, masalah apa, kelebihan apa, dan bagaimana hasilnya ketika yang menjadi fokus penelitian itu diterapkan di pembelajaran (dilihat dari hasil belajar siswa, aktivitas siswa selama pembelajaran, respon siswa dan sebagainya).

Bapak ibu dapat menyematkan sedikit hasil penelitian bapak ibu ketika menjelaskan tentang bagaimana hasil penerapannya.

 4. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing  sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis  maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku

Nah, biasanya pengubahan karya ilmiah versi buku ini membuat kesalahpahaman seorang penulis. Ada yang memahami bahwa KTI menjadi buku ya tinggal copy paste isi di KTI kita,lalu ganti judul, hapus yang tidak perlu, selesai deh. 


Untuk isi masih sama persis, bahkan daftar pustaka juga sama. Itu salah,,nantinya bapak ibu akan terkena self plagiarisme.

 *Caranya bagaimana agar tidak terkena self plagiarisme 


1. Dapat menggunakan teknik parafrasa

    Parafrase adalah istilah linguistik yang berarti pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara     lain  dalam bahasa yang sama, namun tanpa mengubah maknanya.

2.Tambah rujukan baru ke dalam karya ilmiah versi buku kita. Jadi akan ada informasi terbaru yang kita sematkan dalam karya ilmiah versi buku tersebut. 

3.Pilah isi dari karya ilmiah asli yang benar-benar dianggap penting untuk dicantumkan    dalam karya ilmiah versi buku

Dengan demikian, meskipun beberapa daftar pustaka ada yang sama, namun isi karya ilmiah versi buku kita akan berbeda karena kita sudah memparafrase kan isinya. 

4. Adanya tambahan rujukan baru, akan semakin memperkaya daftar pustaka karya ilmiah versi buku

5. Laporan Karya Ilmiah yang dibukukan, haruslah yang sudah dipublikasikan, minimal    tingkat sekolah atau MGMP di wilayah masing-masing.

6. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan     agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

 7. Jika ada rujukan baru, maka rujukan yang diambil boleh menggunakan blog,  namun     situs blognya haruslah situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, jurnal ilmiah, e        book,,atau karya ilmiah lainnya


 JANGAN gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dll

 8. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit masing-masing

Terakhir 

Agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting  dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Selain itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya. 

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan membuat karya ilmiah menjadi buku dapat memaksimalkan kebermanfaatan dari tulisan karya ilmiah yang kita miliki.

" Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati, ia baru saja memperpanjang umurnya lagi"(Helvy Tiana Rosa)


Salam literasi

Laisa 


 




Posting Komentar

3 Komentar